
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengungkapkan, peningkatan angka kemiskinan di wilayahnya salah satunya dipicu oleh lonjakan penduduk dari luar daerah yang datang untuk mencari pekerjaan. Pasalnya, arus migrasi ini cukup tinggi di daerah yang memiliki potensi sumber daya alam besar, seperti Kabupaten Barito Timur.
“Banyaknya pendatang yang masuk ke Kalteng memang mencerminkan besarnya daya tarik daerah ini, terutama di sektor ekonomi dan pekerjaan. Akan tetapi, itu dapat memicu naiknya harga kebutuhan pokok sehingga permintaan meningkat drastis,” ujar Edy saat diwawancarai awak media, Jumat (17/1/2025).
Edy menilai perpindahan penduduk tersebut juga membawa sisi positif. Kehadiran mereka dianggap sebagai indikator tumbuhnya peluang kerja di Kalteng, apalagi dengan masuknya program-program strategis nasional di bidang ketahanan pangan.
“Ini menjadi peluang besar bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Agnes Widiastuti, melaporkan adanya peningkatan angka kemiskinan pada September 2024 sebesar 0,09 persen. Saat ini, jumlah penduduk miskin di Kalteng tercatat mencapai 149,24 ribu orang. Meski demikian, ada perkembangan positif di aspek lain.
“Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan justru mengalami penurunan. Ini menunjukkan bahwa meski jumlah orang miskin bertambah, ketimpangan pendapatan di sejumlah wilayah mulai membaik,” jelas Agnes.
Ia juga mencatat bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran atau Gini Ratio mengalami sedikit kenaikan, yakni menjadi 0,304. Peningkatan ini terutama terjadi di wilayah perkotaan, yang kini menghadapi tekanan harga dan distribusi pengeluaran yang kurang merata.
Melihat situasi ini, pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada pengendalian angka kemiskinan, tetapi juga lebih giat memaksimalkan potensi ekonomi yang ada.
“Jika peluang ini bisa dioptimalkan, maka Kalteng tak hanya mampu menekan kemiskinan, tapi juga mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” pungkas Agnes. (Red)