
Ketua PW GP Ansor Kalteng Arjoni bersama Putra Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Fafa. Batuah.co
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Putra Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Fafa, menunjukkan komitmennya terhadap kaderisasi Nahdlatul Ulama dengan mengikuti secara penuh Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 1 hingga 3 Agustus 2025, di Asrama Haji Al Mabrur, Palangka Raya.
Pada PKL Angkatan VIII ini, Gus Fafa menyelesaikan seluruh tahapan kaderisasi tingkat menengah, termasuk mengikuti proses bai’at sebagai bentuk ikrar setia kepada perjuangan Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Ia lulus bersama 58 peserta lainnya yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah.
Secara paralel, GP Ansor Kalteng juga menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser yang diikuti 45 peserta. Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan kaderisasi di tingkat dasar, memastikan estafet perjuangan terus berjalan secara sistematis.
Ketua PW GP Ansor Kalteng Arjoni menegaskan, kaderisasi merupakan jantung organisasi.
“Kami tidak hanya membentuk kader yang kuat secara fisik, tapi juga matang secara mental, ideologi, dan spiritual. Kader lulusan PKL dan DTD ini kami siapkan menjadi garda terdepan penjaga ulama, umat, dan NKRI.”
Kehadiran Gus Fafa dalam PKL ini menyedot perhatian publik, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama dan para tokoh di Kalimantan Tengah. Partisipasi putra Ketum PBNU itu menjadi penanda bahwa kaderisasi di tubuh GP Ansor bersifat inklusif, terbuka, dan strategis. Ia menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan di lingkungan Nahdliyin harus dimulai dari proses kaderisasi yang nyata dan terukur. (Red)