
Mendagri Muhammad Tito Karnavian di hadapan ratusan peserta di acara Pembukaan Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang. IST
TANGERANG, BATUAH.CO – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan tiga strategi utama untuk memperkuat kapasitas fiskal daerah. Hal ini ia sampaikan dalam Pembukaan Apkasi Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang. Acara ini resmi dibuka oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Tiga langkah tersebut meliputi Efisiensi anggaran, Pelibatan sektor swasta, dan Kemampuan kepala daerah menangkap peluang program nasional.
“Daerah yang kuat secara fiskal adalah daerah yang PAD-nya lebih tinggi dari dana transfer pusat,” tegas Tito, Kamis (28/8/2025).
Ia mengingatkan, efisiensi anggaran bukan sekadar hemat, tapi memastikan uang rakyat digunakan tepat sasaran. Kemendagri bahkan sudah menerbitkan Surat Edaran khusus untuk mendorong efisiensi ini.
Di saat yang sama, Mendagri meminta daerah tak membebani rakyat dalam mengejar PAD. Solusinya libatkan sektor swasta. Ia menyarankan kepala daerah berkolaborasi dengan Kadin dan pelaku usaha untuk menggali potensi daerah.
“Tidak semua kepala daerah punya insting bisnis. Duduk saja, dengarkan mereka. Apa potensi daerah kita, biarkan swasta yang bergerak,” kata Tito di hadapan Presiden Prabowo.
Menurutnya, saat sektor swasta berkembang, pajak daerah otomatis meningkat. Pemerintah daerah pun tak perlu menaikkan tarif atau membuat pungutan baru.
Selain itu, Mendagri juga mendorong pemda memanfaatkan program strategis nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan program lainnya.
Tito mencontohkan keberhasilan Gubernur Maluku Utara Sherly Pattiradjawane, yang mengintegrasikan program MBG dan Koperasi Merah Putih untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Maluku Utara jadi contoh. Pak Dadan dari Badan Gizi Nasional sudah turun langsung melihat. Ini model bagus yang bisa ditiru,” ujarnya.
Menurut Tito, daerah yang mampu menyambungkan program pusat dengan potensi lokal akan lebih cepat tumbuh. Jika semua kepala daerah bergerak serupa, maka kemandirian fiskal dan pertumbuhan ekonomi daerah bukan lagi sekadar wacana. (Red)