
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo. ist
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan wajib bergerak aktif dan menunjukkan komitmen nyata dalam menurunkan angka stunting di daerah. Tidak ingin agenda evaluasi sekadar menjadi rutinitas tahunan tanpa hasil yang bisa dirasakan langsung masyarakat.
“Evaluasi ini bukan seremonial. Saya ingin ada rekomendasi konkret, yang bisa langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tegas Edy saat memimpin evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng, Sabtu (2/8/2025).
Pemprov Kalteng sudah membentuk TPPS melalui Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023, sebagai bentuk keseriusan mempercepat penurunan prevalensi stunting. Pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga 20,6 persen pada 2025, selaras dengan arah RPJMN 2025–2029 dan visi besar Indonesia Emas 2045.
Dalam forum itu, Edy juga meminta kepala perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS untuk memberikan dukungan penuh selama proses evaluasi berlangsung. Ia menekankan pentingnya penyediaan data yang akurat dan tepat waktu, sebagai dasar pengambilan keputusan yang efektif.
“Saya juga minta Kabupaten Barito Selatan dan Pulang Pisau, sebagai lokasi uji petik, bisa memberikan dukungan maksimal. Jangan sampai data tidak siap, ini akan memperlambat kerja kita,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Kalteng, Ilham Nurhidayat, menjelaskan bahwa evaluasi kali ini tidak hanya mengukur capaian program. Evaluasi ini menjadi momen penting untuk memperbaiki tata kelola, menyamakan persepsi antarinstansi, dan memperkuat peran masing-masing sektor.
“Kita ingin seluruh stakeholder paham betul arah program penurunan stunting di 2025. Kunci utamanya ada di kolaborasi dan konsistensi,” kata Ilham.
Dengan komitmen yang kuat dan aksi yang nyata, Pemerintah Provinsi Kalteng berharap target penurunan stunting bisa tercapai tepat waktu dan membawa dampak positif bagi generasi masa depan. (Red)