
Ilustrasi perundungan (freepik)
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Seorang anak dilaporkan mengalami trauma dan terpaksa harus pindah sekolah lantaran menjadi korban bullying hingga kekerasan oleh teman satu kelasnya. Ironisnya, kasus tersebut terjadi pada salah satu taman kanak-kanak (TK) di Kota Palangka Raya.
Kasus tersebut mulai diketahui publik setelah orangtua dari korban melapor kepada Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng Ipda Syamsudin. Apalagi sebelumnya sempat dilakukan mediasi yang melibatkan damang dan pihak sekolah namun tidak menemukan titik tengah.
Ipda Syamsudin mengatakan, menurut keterangan orangtua korban, anaknya sudah dua kali mengalami kekerasan. Pertama dilempar menggunakan kayu dan mengenai mata hingga bengkak.
“Kejadian kedua dahinya ditusuk pakai pensil hingga robek dan dijahit,” kata Ipda Shamsudin usai menerima curhat orangtua korban.
Ayah dari korban sebut saja Kumbang (35) menuturkan jika sebelumnya melakukan mediasi dengan melibatkan damang karena tidak ingin menempuh jalur hukum. Mediasi itu justru berujung adu mulut.
“Setelah menerima pengaduan itu, kami dari Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng kemudian mempertemukan para orangtua anak dan pihak sekolah untuk dilakukan mediasi,” ungkap Ipda Shamsudin yang akrab disapa Cak Sam.
Mediasi sempat berjalan alot, namun akhirnya kedua belah pihak mau berdamai. Bahkan orangtua pelaku menanggung biaya ke psiakiater karena korban mengalami trauma dan dipindahkan ke sekolah lain yang juga menjadi tanggungan orangtua pelaku. (RED)