
Kepala Dinas DLH Joni Harta ketika diwawancarai awak media. IST
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai menyiapkan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah medis berskala regional. Fasilitas ini tak hanya melayani Kalteng, tapi juga Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala DLH Kalteng, Joni Harta, mengatakan pihaknya tengah merancang Unit Pelaksana Teknis (UPT) pengelolaan limbah medis dengan insinerator modern yang mampu menangani limbah dari berbagai fasilitas kesehatan.
“Kami siap membangun insinerator yang bisa mengelola limbah medis dari Kalteng maupun provinsi tetangga. Ini program strategis kami,” ujar Joni, Rabu (11/6/2025).
DLH menargetkan fasilitas ini menjadi yang pertama di Kalteng dengan kapasitas regional. Untuk itu, DLH akan menggandeng seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kalteng dalam bentuk kerja sama resmi.
“Kami ingin semua daerah di Kalteng ikut kerja sama lewat MoU. Tarif pengelolaannya Rp15 ribu per kilogram,” jelasnya.
Lebih dari sekadar solusi lingkungan, DLH juga mendorong proyek ini sebagai peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Joni, pengelolaan limbah medis harus berpihak pada kesehatan, tapi juga bisa memberi manfaat ekonomi.
“Limbah medis bisa jadi sumber PAD baru, asalkan kita kelola dengan benar dan tetap menjaga lingkungan serta kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Joni menambahkan, saat ini DLH telah menyelesaikan hampir seluruh persiapan teknis. Pihaknya tinggal menunggu jadwal dari Gubernur H. Agustiar Sabran untuk melakukan peletakan batu pertama.
“Kami siap tancap gas setelah Bapak Gubernur menjadwalkan peresmiannya,” pungkas Joni. (Red)