
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Sri Widanarni.
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) Sri Widanarni menyatakan, komitmen penuh untuk mendukung program 100 hari kerja Gubernur H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo. Pasalnya, diwujudkan mengandalkan potensi sumber daya lokal, terutama sektor perikanan sebagai penopang gizi dan ekonomi masyarakat.
“Selamat dan sukses Hari Jadi Kalteng ke-68. Semoga Kalteng semakin berkah, maju, dan bermartabat untuk mendukung Indonesia Emas 2045,” ucap Sri Widanarni saat memberikan keterangan baru-baru ini.
Sri menjelaskan bahwa Dislutkan Kalteng saat ini mengarahkan berbagai program strategis agar selaras dengan visi Betang Maju dan Betang Makmur. Salah satu program unggulan yang tengah dijalankan adalah dukungan terhadap inisiatif makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah, sebagai bagian dari upaya membangun generasi yang sehat dan cerdas sejak usia dini.
“Kami menyediakan ikan segar dari perairan Kalteng untuk mendukung program ini. Harapannya, anak-anak dari PAUD hingga SLTA terbiasa mengonsumsi ikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan kuat,” jelasnya.
Lebih jauh, Sri menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga untuk memperkuat kedaulatan pangan lokal. Dislutkan mendorong masyarakat agar lebih banyak memanfaatkan ikan dari danau, sungai, hingga hasil budidaya rakyat sebagai sumber gizi yang melimpah di Bumi Tambun Bungai.
“Ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga soal kemandirian. Kita memiliki sumber protein terbaik dari tanah kita sendiri, maka sudah seharusnya kita manfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Dislutkan Kalteng juga secara aktif menjaga kestabilan harga pangan rakyat. Melalui kerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), mereka rutin menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang.
“Kami membawa ikan segar berkualitas dengan harga yang terjangkau. Tujuan kami sederhana: rakyat harus tetap bisa makan sehat tanpa terbebani harga tinggi. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa pembangunan tidak hanya terlihat dari infrastruktur, tapi juga dari isi piring yang menunjukkan kesejahteraan yang nyata,” pungkas Sri Widanarni. (Red)