
Tangkap layar suasana jalanan di ruas Kurun Palangka Raya.
PALANGKA RAYA, BATUAH.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya memperkuat infrastruktur jalan yang memiliki nilai strategis tinggi. Salah satu proyek prioritas yang tengah dikebut adalah peningkatan kualitas ruas jalan Palangka Raya–Gunung Mas, yang termasuk dalam program unggulan 100 Hari Kerja Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalteng, Rangga Lesmana, menjelaskan bahwa proyek perbaikan jalan ini menjadi perhatian utama karena menyangkut langsung kebutuhan mobilitas masyarakat serta mendukung pergerakan ekonomi daerah.
“Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas di Indonesia sejak tahun 2022. Karena itu, infrastruktur jalan sangat penting sebagai urat nadi penggerak ekonomi,” ujarnya pada Kamis (16/5/2025).
Rangga menuturkan bahwa proyek ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng. Progres di sejumlah titik sudah mulai terlihat, dengan perbaikan yang tidak hanya fokus pada permukaan jalan, tetapi juga mencakup peningkatan sistem drainase guna mengurangi risiko kerusakan akibat genangan air dan banjir.
“Kami tidak menginginkan hasil perbaikan hanya bertahan dalam jangka pendek. Maka dari itu, sistem drainasenya juga kita perkuat,” tandasnya.
Sebagai upaya mitigasi terhadap limpasan air hujan yang kerap merusak infrastruktur, pemerintah provinsi kini juga tengah membangun lima unit box culvert beton di titik-titik rawan. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan jalan terhadap cuaca ekstrem yang selama ini menjadi tantangan besar di kawasan pedalaman.
“Memang akan ada gangguan lalu lintas untuk sementara waktu, namun manfaatnya akan sangat besar dalam jangka panjang,” kata Rangga.
Lebih jauh, ia mengingatkan masyarakat untuk bersikap sabar dan tetap berhati-hati saat melintas di area proyek. Pasalnya, ruas Palangka Raya–Gunung Mas merupakan jalur penting yang menunjang aktivitas logistik serta pergerakan masyarakat antarwilayah kabupaten.
“Pembangunan ini diharapkan mampu menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi, sekaligus memperkuat konektivitas wilayah hingga ke daerah pelosok,” pungkasnya. (red)