
Foto: Ist Suasana usai di landa badai.
SAMUDRA HINDIA, BATUAH.CO – Tiga orang dilaporkan tewas di Pulau Reunion setelah Siklon Garance menerjang wilayah Samudra Hindia Prancis dengan kecepatan angin mencapai 234 km/jam (145 mph). Bencana ini menyebabkan lebih dari 180.000 rumah terputus pasokan listrik dan 170.000 rumah lainnya kehilangan pasokan air bersih setelah siklon melanda daratan pada Jumat pagi.
Sebagai langkah pencegahan, seluruh penduduk pulau, termasuk layanan darurat dan kepolisian, diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah karena status kewaspadaan maksimum telah diberlakukan. Hujan badai lebat diperkirakan akan terus berlangsung hingga malam hari.
Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, mengingatkan melalui platform X bahwa Siklon Garance masih merupakan ancaman serius. Kondisi yang sangat brutal ini bahkan dianggap lebih parah daripada Siklon Belal yang menewaskan empat orang di pulau tersebut pada Januari 2024, menurut pernyataan Prefek Reunion, Patrice Latron.
Siklon Garance pertama kali melanda bagian utara Reunion pada pukul 10:00 waktu setempat (06:00 GMT), sebelum bergerak menuju selatan dan meninggalkan pulau pada sore hari, seperti yang diinformasikan oleh badan cuaca Meteo France. Kecepatan angin tertinggi yang tercatat mencapai 234 km/jam, angka yang belum pernah tercatat sejak Siklon Hollanda pada Februari 1994. Kondisi ini menyebabkan warga setempat merasa cemas dan ketakutan. Vincent Clain, seorang penduduk pesisir utara yang berusia 45 tahun, menceritakan kepada kantor berita AFP bahwa ini adalah pertama kalinya dia merasakan kekuatan siklon yang begitu dahsyat, yang menewaskan beberapa warga sekitar.
“Ini pertama kalinya saya merasakan siklon sekuat ini, dan juga pertama kalinya saya merasa takut,” kata Clain, seperti yang dikutip dari BBC.
Sebagai tanggapan, sekitar 100 tentara dan petugas pemadam kebakaran dari wilayah Prancis Mayotte, yang berjarak hampir 1.500 km, serta 100 orang dari daratan Prancis, telah disiapkan untuk diterjunkan ketika kondisi membaik. Di sisi lain, pihak berwenang juga melaporkan bahwa seorang pria berusia 55 tahun hilang di dekat Mauritius setelah berenang di laut yang ganas pada hari Rabu lalu.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menyatakan bahwa siklon Garance mencapai “intensitas yang langka”, sementara Menteri Pertahanan, Sébastien Lecornu, memastikan bahwa angkatan bersenjata siap memberikan bantuan.(red)